(Mahavira News) 4 Januari 2018
Pada tanggal 4 Januari 2018, Mahakaruna Buddhist Center menyelenggarakan malam ramah tamah sebagai bentuk apresiasi atas kedatangan para tamu terhormat yang diundang untuk menghadiri upacara peresmian aula Mahakaruna serta pembukaan sinar pratima arca Buddha dan Bodhisattva. Dirjen Bimas Agama Buddha, Bapak Caliadi, S.H, M.H dan juga para Sangha senior dari seluruh dunia turut hadir dalam malam ramah tamah tersebut. Tarian tradisional Melayu membuka acara untuk menyambut para tamu terhormat dan juga tamu undangan.
Pimpinan Mahakaruna Buddhist Center (MKBC), Mahanayaka Chaokun Hui Xiong dalam sambutannya mengatakan bahwa proyek pembangunan MKBC dimulai sejak tahun 2005 hingga sekarang, tak terasa dua belas tahun telah berlalu. Hari ini kita berada di sini untuk memperingati ulang tahun ke-12 sejak pembukaan MKBC dan juga untuk memperingati 30 tahun Nirvana Almarhum Maha Bhiksu Senior, Guru Mulia kita, Ven. Dharma Batama Maha nayaka .
Lewat upacara peringatan ini, kita kembali melihat masa lalu, mempelajari dan meneladani kerja keras guru besar kita sehingga bisa menciptakan masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, kita berdoa untuk perdamaian dunia dan menyelenggarakan upacara Sanghika Dana sebagai sarana bagi para umat Buddha untuk bisa mengembangkan rasa bakti terhadap TriRatna (Buddha, Dharma, dan Sangha). Rasa bakti ini bisa memberikan berkah yang luar biasa untuk menciptakan perdamaian dan keharmonisan di dalam masyarakat, bangsa, bahkan seluruh dunia. Arsitektur Mahakaruna Buddhist Center adalah sebuah karya seni, seperti sebuah universitas Buddhis di atas bukit yang dikelilingi dengan seni dan budaya Buddhis, memahat sutra-sutra Buddhis yang berisikan moral-moral etika dan dengan ayat-ayat yang lebih sederhana membuat kita untuk lebih mudah memahami keagungan ajaran guru junjungan kita, Sakyamuni Buddha yang penuh dengan kebijaksanaan dan kasih sayang. Dengan mengikuti ajaranNya, kita berarti ikut turut menyebarkan cara menuju pencerahan sempurna yang agung.
Sebenarnya, proyek pembangunan Mahakaruna Buddhist Center ketika sudah berjalan enam tahun, konstruksi luar telah selesai dibangun, hanya tersisa 3% untuk seni dekorasi di dalam ruangan yang belum selesai. Kemudian, Pimpinan Wihara juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Wakil Ketua World Buddhist Sangha Council, Maha Bhiksu Ven. Shao Gen dan juga semua anggota Sangha lainnya beserta para umat dari berbagai provinsi dan kota di China, secara khusus datang ke sini untuk menghadiri upacara.
Malam hari itu, Bapak Dirjen Bimas Agama Buddha mengatakan bahwa selama dia mengelilingi Indonesia dari Sabang hingga Merauke, hanya Mahakaruna Buddhist Center adalah satu-satunya pusat agama Buddha yang paling megah. Pemerintah sendiri selalu mendukung perkembangan Buddhisme di Indonesia. Dia juga berharap agar semua umat Buddha Indonesia dapat bekerja sama dengan kebijakan pemerintah untuk membangun masyarakat yang memiliki kemajemukan agama, ras, dan suku yang dapat saling toleransi, saling pengertian, saling memaafkan dan membangun keharmonisan serta persatuan sosial sehingga menjadikan negara lebih kuat.Ven. Shao Gen dalam dharmadesananya mengatakan bahwa sangat jarang melihat para anggota Sangha, baik Bhiksu ataupun Bhiksuni dari berbagai macam budaya yang berbeda, dapat bergabung dalam upacara perayaan ini. Hal ini karena setiap dari kita memiliki tujuan yang sama untuk mempromosikan Buddhisme, menyampaikan kebenaran Dharma serta memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan harmoni dalam masyarakat yang majemuk.
Ketua Asosiasi Buddhis New York, Ven. Rui Fa memuji acara ini dapat membuat para sesepuh Sangha dari berbagai belahan dunia berkumpul di sini dan berpartisipasi dalam upacara, ini merupakan suatu momen yang sangat langka. Beliau juga mengatakan bahwa ajaran Buddhisme menekankan pada akumulasi perbuatan bajik, membalas budi jasa, rasa syukur dan itikad baik. Semua hal ini dapat memperoleh berkah tertinggi dalam kehidupan seseorang.
Pada acara malam ramah tamah malam hari itu, para artis Buddhis mempersembahkan lagu-lagu Buddhis, ada juga Sanggar Tari Buddhis yang menampilkan tarian Bodhisattva Avalokitesvara yang membawa pesan cinta kasih universal sebab selalu memberikan bantuan di kala mereka sangat membutuhkannya.
Selanjutnya, panitia acara juga mengundang Ven. Bo Re dari Australia untuk menyampaikan dharmanya Dalam pidatonya, Beliau mengatakan bahwa dirinya sangat bahagia bisa terlibat dalam pertemuan para Sangha dari berbagai negara di dunia untuk berkumpul bersama karena dapat membahas tentang Buddhisme serta mendapatkan ilmu dari pertukaran budaya Buddhisme ini.
Wakil Ketua Eksekutif Asosiasi Buddhis dari Provinsi Fujian, Ven. Ben Xing bercerita tentang kapan dia belajar ke Sri Lanka, dan kemudian tinggal untuk sementara waktu di Singapura karena alasan tertentu, oleh karena itu, dia dapat sangat memahami pentingnya anggota Sangha dari aliran Mahayana, Theravada dan Tibet dapat berkumpul bersama untuk menghadiri upacara ini untuk menyampaikan semangat keharmonisan agama Buddha, dan juga dapat membangun serta memperkuat persahabatan antar bangsa. Panitia acara juga mengundang seorang profesor di Royal University of Mahachulalongkorn Thailand, Ven. Phramaha Suthep untuk memberikan pesan Dharma. Beliau mengatakan bahwa pendidikan Buddhis telah memberi kontribusi yang signifikan terhadap urusan sosial dengan skala internasional. Ia sendiri sangat jarang dan merasa bangga karena dapat berpartisipasi dalam upacara peresmian ini yang dihadiri oleh tokoh lintas agama.
Maha Bhikkhu Senior, Ven. Gentaheette Sobhita Maha Thero dari Sri Lanka dalam pesan Dharmanya mengatakan bahwa perkembangan agama Buddha tentunya menjadi sorotan perhatian bagi semua Sangha di semua negara. Buddhisme sendiri dapat dipromosikan melalui bidang seni dan budaya serta semangat para anggota Sangha dunia. Jadi, tujuan paling utama dari kegiatan ini adalah untuk menyebarkan ajaran agama Buddha ke seluruh dunia serta memberikan kontribusinya terhadap perkembangan Buddhisme. Ini adalah pahala yang sangat bagus dan tak ternilai.
Di akhir acara, semua pendukung acara menyanyikan lagu wajib Indonesia dan kemudian dilanjutkan dengan lagu-lagu Buddhis untuk mengantar para tamu undangan meninggalkan tempat.
){kind=link}